Selasa, 30 April 2013

Bulan Muharram Dan Keutamaannya


Oleh   : Syam Alfikr
Bulan muharram merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah, karena ia ( bulan muharram ) merupakan salah satu dari empat bulan dalam kalender hijriah yang termasuk dalam bulan-bulan haram. Dan segala puji bagi Allah yang sampai dengan saat ini masih memberikan ni’mat kesehatan dan kesempatan kepada kita sehingga kita dapat  memperbanyak amal shaleh sebagai tambahan bekal untuk menyongsong kehidupan  akhirat yang kekal dan abadi. Oleh sebab itu sebagai seorang hamba Allah yang mengaku diri beriman dan bertaqwa kepada Allah swt sudah sepantasnya kita memperbanyak rasa syukur atas segala ni’mat yang telah dikaruniakan kepada kita dengan mengabdikan diri kepada Nya dan tidak bermaksyiat dengan nikmat itu, karena apabila kita tidak pandai bersyukur, maka Allah mengancam  kita dengan azabNya yang sangat pedih,sebagaimana  dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya  : " Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". 

Lalu bagaimana pedihnya azab...?, Allah cabut nikmat-nikmat itu dari diri kita dan digantikan dengan bala atau bencan yang mengancam dan merenggut nyawa manusia. Hal ini telah banyak kita saksikan baik yang kita lihat melalui layar televisi maupun yang kita saksikan secara langsung dengan mata kepala sendiri, dan dengan kejadian-kejadian tersebut tiada lain tujuannya agar manusia dapat menjadikannya sebagai ibrah atau pelajaran agar mereka segera menyadari kekeliruannya dan kembali kepada jalan yang diridhoi Allah swt.

Pembaca yang budiman, bulan muharram merupakan bulan pertama dalam hitungan kalender hijriah dan termasuk satu dari empat bulan yang dimuliakan dan diagungkan oleh Allah dan Rasul Nya yang disebut dengan bulan-bulan haram  ( muharram, rajab, zulqaidah dan zulhijjah  ) hal ini disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36 yang artinya : " Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa 

[640] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[641] Maksudnya janganlah kamu Menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan Mengadakan peperangan.

Memasuki bulan muharram tentu sangatlah penting  untuk kita ketahui, mempelajari, serta membuka kembali kembali ingatan-ingatan kita tentang hal ihwal ibadah ataupun amalan-amalan sunnah  yang dianjurkan oleh rasulullah saw pada bulan tersebut. Hal ini bukan berarti kami ingin mengajari kepada para pembaca, akan tetapi semata-mata bertujuan untuk muraja’ah (mengulang/mengingatkan) kembali kepada kita khususnya yang sudah tahu tentang berbagai keutamaan dan kemuliaan daripada bulan muharram agar kita bisa lebih oftimal dalam beramal serta beribadah kepada Allah swt. Dan khusus bagi yang belum tahu, tentunya tulisan ini merupakan suatu ilmu yang sangat penting dan mungkin juga bermanfaat untuk dibaca agar kita memiliki pengetahuan dan pemahaman yang banyak tentang berbagai amalan atau ibadah yang harus kita lakukan dan kita bisa mempersiapkan diri menyongsong tibanya bulan tersebut,  karena kita sadar bahwa kita seringkali lalai karena disibukkan oleh aktifitas-aktifitas keduniaan, usaha atau bisnis, harta dan keluarga,   sehingga kita sering lupa dengan pengabdian atau ibadah  kepada Allah swt yang akan kita jadikan sebagai bekal atau persiapan guna menyongsong  hari akhirat yang kekal abadi. Didalam Al-Qur”an Surah Al-Hasyr ayat yang ke 18 Allah swt berfirman yang artinya :
 
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Bulan muharram merupakan bulan yang sangat dimuliakan atau diagungkan oleh Allah swt dan RasulNya, akan tetapi banyak diantara kita yang keliru dalam  menyikapinya bulan tersebut, bahkan dikalangan masyarakat tertentu dianggap sebagai bulan keramat ( syuro’), dan yang lebih farah lagi ada yang menganggapnya sebagai bulan yang sial yang seringkali diidentikkan dengan hal-hal yang berbau mistis, seperti munculnya mahluk-mahluk tertentu yang dianggap bisa mendatangkan mudhorat, sehingga untuk menghindari munculnya mahluk-mahluk tersebut dikalangan masyarakat tertentu melakukan ritual-ritual khusus yang berbau kesyirikan.

Tentang kemuliaan dan keagungan bulan muharram dijelaskan oleh rasulullah dengan menyandarkan nama Allah dengan bulan muharram ( syahrullah ). Salah seorang ulama besar yaitu Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya yang berjudul Lata’iful Ma’rif mengatakan bahwa  tatkala mensifati bulan muharram dengan nama Allah maka itu menunjukkan tentang kemuliaan dan keistimewaan daripada bulan tersebut karena Allah swt menjadikan hari, bulan atau waktu sebahagiannya lebih mulia dari yang lainnya, seperti bulan ramadhan lebih mulia dari bulan-bulan lainnya, hari jum’at lebih mulia dari hari-hari lainnya dsb. Ini untuk apa dan apa hikmahnya, agar kita berpacu serta berlomba-lomba dalam beramal shaleh, agar kita lebih bersemangat dengan kebajikan dan amal shaleh guna menggapai ridhoNya. Demikian juga ketika Allah menjadikan bulan muharram sebagai bulan yang mulia, artinya Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbanyak amal, memperbanyak  ibadah kepadaNya, memperbanyak amal-amal shaleh, berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan   ( fastabiqul khairat ), untuk itu para pembaca yang budiman mari kita rebut peluang ini, mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk beribadah hanya kepada Allah swt. Wa’bud rabbaka hatta ya’tiyakal yakin.., beribadahlah kalian kepada Rabbmu sampai datang yang diyakini ( kematian )

Pembaca yang budiman.., mari kita coba melakukan muhasabah, kita coba melakukan evaluasi dan coba merenungi, berapa lama sudah kita hidup didunia yang fana ini, sudah berapa lama usia kita jalani.., sudah berapa banyakkah amal sholeh  yang kita lakukan.., kemudian dari usia yang sudah kita lewati tersebut kita coba bandingkan mana yang lebih banyak apakah amal sholeh  ataukah kemaksiatan..?, dan lebih jauh lagi kita coba bandingkan pengabdian kita dengan nikmat yang Allah karuniakan kepada kita, apakah kita termasuk hamba-hamba yang bersyukur ataukah yang kufur..?. Memang kalau kita bandingkan nilai ibadah kita dengan nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita ternyata nilai ibadah kita belumlah seberapa, dimana nikmat yang kita terima jauh lebih banyak dan bahkan tidak mampu kita hitung, ini disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 34 yang artinya : " Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."

Oleh sebab itu mumpung Allah masih menitipkan nikmat-nikmat tersebut pada diri kita, mari kita persiapkan diri guna menyambut tibanya bulan muharram, serta kita perbanyak ibadah dan amal sholeh yang kita niatkan semata karena Allah dan i’tiba kepada rasulullah Muhammad saw. Adapun keutamaan-keutamaan  yang dijanjikan Allah kepada kita pada bulan muharram itu diantaranya :

1).Allah melipat gandakan pahala dari amal ibadah yang kita lakukan pada bulan muharram. Oleh sebab itu bagi orang-orang beriman yang senantiasa merindukan perjumpaan dengan Allah,mendapati bulan muharram merupakan kenikmatan tersendiri, karena pada bulan ini, banyak kebaikan, banyak pahala, ladang amal shaleh yang dipersiapkan oleh Allah bagi hamba-hamba Nya yang bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri untuk bekal bertemu dengan Allah kelak.
 
2) Amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan adalah  memperbanyak puasa, memperbanyak amal shaleh, bertobat atau memperbanyak istigfar kepada Allah, karena Allah menganjurkan untuk kita senantiasa memperbanyak istigfar setiap saat, lebih-lebih dibulan ini. Karena  dilipat gandakan pahalanya sebagaimana Allah melipatgandakan dosa seorang hamba yang melakukan ma’siat kepada Allah dan rasulNya, Rasulullah sendiri yang merupakan manusia yang ma,sum ( suci dan tidak berdosa ) dan sudah dijamin masuk syurga dalam satu riwayat mengatakan bahwa beliau beristigfar dalam satu hari tidak kurang dari 70 kali, dan dalam riwayat yang lain mengatakan 100 kali, lalu bagaimana dengan kita... yang kotor dan banyak berdosa !

Al Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Lata’iful Ma’rif menyebutkan tentang sebab-sebab Allah melipat gandakan pahala suatu amalan adalah :

·         Karena kemuliaan waktu,
·         Karena kemuliaan tempat,
·         Karena sebab keihlasan,
·         Karena i’tiba’ kepada rasul
·         Karena kemuliaan seseorang, 

Selanjutnya tentang puasa dibulan muharram, rasulullah saw bersabda “ Afdhalussiami ba’da ramadhana syahrullahil muharram ; puasa yang paling afdhal setelah puasa ramadhan adalah puasa dibulan Allah yaitu muharram “ lebih-lebih dihari asyyuro’ ( tanggal 10 ) dimana rasulullah saw bersabda Siyami yauma asyuro’ ahtasibu alallaahi anyukaffirassanatallati qabla ; puasa dibulan assyuro’ saya berharap kepada Allah swt menghapus dosa-dosa satu tahun sebelumnya.

Oleh karena itu rasulullah saw sangat bersemangat untuk melakukannya, lebih-lebih pada tanggal 10 muharram ( hari assyuro’) sebagaimana sahabat Ibnu Abbas mengatakan “ La ra’atunabiyyi saw yataharrasi anyyaumi faddhalahu ala ghairihi illa haazal yaum ( yaumu assyuro’ ); saya tidak pernah melihat nabi yang beliau lebih mengutamakan dari pada hari-hari laiinya kecuali hari ini ( hari assyuro’ ).
     
Adapun tingkatan puasa  yang sangat dianjurkan sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Zauji  yaitu ada tiga tingkatan : tgl 9,10 dan 11, tgl 9 dan 10 atau tgl 10 dan 11, serta tgl 10. Namun yang lebih utama dan afdhal adalah tanggal 9 dan 10 atau tanggal 10 dan 11, sebagaimana sabda rasulullah dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya “ bersaumlah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”

Kemudian pristiwa-pristiwa lainnya yang terjadi pada tanggal 10 muharram diantaranya adalah Allah menerima taubatnya Nabi Adam As, Nabi Musa As bersama para pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir'aun dan para pengikutnya yang ingin membunuhnya, serta masih banyak peristiwa lainnya yang terjadi pada tanggal 10 muharram.
     
Demikianlah kajian singkat tentang keutamaan-keutamaan bulan muharram, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya, dan kaum mukminin pada umumnya, amiin...amiin yaa rabbal aalamiin !

                                                                            ***