Oleh : Syam Alfikr
Bulan muharram merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah, karena ia ( bulan muharram ) merupakan salah satu dari empat bulan dalam kalender hijriah yang termasuk dalam bulan-bulan haram. Dan segala puji bagi
Allah yang sampai dengan saat ini masih memberikan ni’mat kesehatan dan
kesempatan kepada kita sehingga kita dapat memperbanyak amal shaleh sebagai tambahan bekal
untuk menyongsong kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Oleh sebab itu sebagai
seorang hamba Allah yang mengaku diri beriman dan bertaqwa kepada Allah swt
sudah sepantasnya kita memperbanyak rasa syukur atas segala ni’mat yang telah dikaruniakan
kepada kita dengan mengabdikan diri kepada Nya dan tidak bermaksyiat dengan nikmat itu, karena apabila kita tidak pandai bersyukur, maka Allah
mengancam kita dengan azabNya yang
sangat pedih,sebagaimana dijelaskan oleh
Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7 yang artinya : " Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".
Lalu bagaimana pedihnya azab...?, Allah cabut nikmat-nikmat itu dari diri
kita dan digantikan dengan bala atau bencan yang mengancam dan merenggut nyawa
manusia. Hal ini telah banyak kita saksikan baik yang kita lihat melalui layar
televisi maupun yang kita saksikan secara langsung dengan mata kepala sendiri,
dan dengan kejadian-kejadian tersebut tiada lain tujuannya agar manusia dapat
menjadikannya sebagai ibrah atau pelajaran agar mereka segera menyadari
kekeliruannya dan kembali kepada jalan yang diridhoi Allah swt.
Pembaca yang budiman,
bulan muharram merupakan bulan pertama dalam hitungan kalender hijriah dan
termasuk satu dari empat bulan yang dimuliakan dan diagungkan oleh Allah dan
Rasul Nya yang disebut dengan bulan-bulan haram
( muharram, rajab, zulqaidah dan zulhijjah ) hal ini disebutkan oleh Allah dalam
Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36 yang artinya : " Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu
Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa
[640] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah,
Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[641] Maksudnya janganlah kamu Menganiaya dirimu dengan mengerjakan
perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan
Mengadakan peperangan.
Memasuki bulan muharram
tentu sangatlah penting untuk kita
ketahui, mempelajari, serta membuka kembali kembali ingatan-ingatan kita
tentang hal ihwal ibadah ataupun amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh rasulullah saw pada
bulan tersebut. Hal ini bukan berarti kami ingin mengajari kepada para pembaca,
akan tetapi semata-mata bertujuan untuk muraja’ah (mengulang/mengingatkan)
kembali kepada kita khususnya yang sudah tahu tentang berbagai keutamaan dan
kemuliaan daripada bulan muharram agar kita bisa lebih oftimal dalam beramal
serta beribadah kepada Allah swt. Dan khusus bagi yang belum tahu, tentunya
tulisan ini merupakan suatu ilmu yang sangat penting dan mungkin juga
bermanfaat untuk dibaca agar kita memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
banyak tentang berbagai amalan atau ibadah yang harus kita lakukan dan kita
bisa mempersiapkan diri menyongsong tibanya bulan tersebut, karena kita sadar bahwa kita seringkali lalai
karena disibukkan oleh aktifitas-aktifitas keduniaan, usaha atau bisnis, harta
dan keluarga, sehingga kita sering lupa
dengan pengabdian atau ibadah kepada
Allah swt yang akan kita jadikan sebagai bekal atau persiapan guna menyongsong hari akhirat yang kekal abadi. Didalam
Al-Qur”an Surah Al-Hasyr ayat yang ke 18 Allah swt berfirman yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Bulan muharram merupakan bulan yang sangat dimuliakan atau diagungkan oleh
Allah swt dan RasulNya, akan tetapi banyak diantara kita yang keliru dalam menyikapinya bulan tersebut, bahkan
dikalangan masyarakat tertentu dianggap sebagai bulan keramat ( syuro’), dan
yang lebih farah lagi ada yang menganggapnya sebagai bulan yang sial yang
seringkali diidentikkan dengan hal-hal yang berbau mistis, seperti munculnya
mahluk-mahluk tertentu yang dianggap bisa mendatangkan mudhorat, sehingga untuk
menghindari munculnya mahluk-mahluk tersebut dikalangan masyarakat tertentu
melakukan ritual-ritual khusus yang berbau kesyirikan.
Tentang kemuliaan dan keagungan bulan muharram dijelaskan oleh rasulullah
dengan menyandarkan nama Allah dengan bulan muharram ( syahrullah ). Salah
seorang ulama besar yaitu Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya yang
berjudul Lata’iful Ma’rif mengatakan bahwa tatkala mensifati bulan muharram dengan nama
Allah maka itu menunjukkan tentang kemuliaan dan keistimewaan daripada bulan
tersebut karena Allah swt menjadikan hari, bulan atau waktu sebahagiannya lebih
mulia dari yang lainnya, seperti bulan ramadhan lebih mulia dari bulan-bulan
lainnya, hari jum’at lebih mulia dari hari-hari lainnya dsb. Ini untuk apa dan
apa hikmahnya, agar kita berpacu serta berlomba-lomba dalam beramal shaleh,
agar kita lebih bersemangat dengan kebajikan dan amal shaleh guna menggapai
ridhoNya. Demikian juga ketika Allah menjadikan bulan muharram sebagai bulan
yang mulia, artinya Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbanyak
amal, memperbanyak ibadah kepadaNya,
memperbanyak amal-amal shaleh, berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan ( fastabiqul khairat ), untuk itu para
pembaca yang budiman mari kita rebut peluang ini, mari kita manfaatkan
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk beribadah hanya kepada Allah swt. Wa’bud
rabbaka hatta ya’tiyakal yakin.., beribadahlah kalian kepada Rabbmu
sampai datang yang diyakini ( kematian )
Pembaca yang budiman.., mari
kita coba melakukan muhasabah, kita coba melakukan evaluasi dan coba merenungi,
berapa lama sudah kita hidup didunia yang fana ini, sudah berapa lama usia kita
jalani.., sudah berapa banyakkah amal sholeh
yang kita lakukan.., kemudian dari usia yang sudah kita lewati tersebut
kita coba bandingkan mana yang lebih banyak apakah amal sholeh ataukah kemaksiatan..?, dan lebih jauh lagi
kita coba bandingkan pengabdian kita dengan nikmat yang Allah karuniakan kepada
kita, apakah kita termasuk hamba-hamba yang bersyukur ataukah yang kufur..?.
Memang kalau kita bandingkan nilai ibadah kita dengan nikmat yang telah Allah
karuniakan kepada kita ternyata nilai ibadah kita belumlah seberapa, dimana
nikmat yang kita terima jauh lebih banyak dan bahkan tidak mampu kita hitung,
ini disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 34 yang artinya : " Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)."
Oleh sebab itu mumpung Allah masih menitipkan nikmat-nikmat tersebut pada
diri kita, mari kita persiapkan diri guna menyambut tibanya bulan muharram,
serta kita perbanyak ibadah dan amal sholeh yang kita niatkan semata karena Allah
dan i’tiba kepada rasulullah Muhammad saw. Adapun keutamaan-keutamaan yang dijanjikan Allah kepada kita pada bulan
muharram itu diantaranya :
1).Allah melipat gandakan pahala
dari amal ibadah yang kita lakukan pada bulan muharram. Oleh sebab itu bagi
orang-orang beriman yang senantiasa merindukan perjumpaan dengan
Allah,mendapati bulan muharram merupakan kenikmatan tersendiri, karena pada
bulan ini, banyak kebaikan, banyak pahala, ladang amal shaleh yang dipersiapkan
oleh Allah bagi hamba-hamba Nya yang bersungguh-sungguh untuk mempersiapkan
diri untuk bekal bertemu dengan Allah kelak.
2) Amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak puasa, memperbanyak amal shaleh,
bertobat atau memperbanyak istigfar kepada Allah, karena Allah menganjurkan
untuk kita senantiasa memperbanyak istigfar setiap saat, lebih-lebih dibulan ini.
Karena dilipat gandakan pahalanya
sebagaimana Allah melipatgandakan dosa seorang hamba yang melakukan ma’siat
kepada Allah dan rasulNya, Rasulullah sendiri yang merupakan manusia yang
ma,sum ( suci dan tidak berdosa ) dan sudah dijamin masuk syurga dalam satu
riwayat mengatakan bahwa beliau beristigfar dalam satu hari tidak kurang dari
70 kali, dan dalam riwayat yang lain mengatakan 100 kali, lalu bagaimana dengan
kita... yang kotor dan banyak berdosa !
Al Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Lata’iful Ma’rif menyebutkan tentang
sebab-sebab Allah melipat gandakan pahala suatu amalan adalah :
·
Karena kemuliaan waktu,
·
Karena kemuliaan tempat,
·
Karena sebab keihlasan,
·
Karena i’tiba’ kepada rasul
·
Karena kemuliaan seseorang,
Selanjutnya tentang puasa dibulan muharram, rasulullah saw bersabda “
Afdhalussiami ba’da ramadhana syahrullahil muharram ; puasa yang paling afdhal
setelah puasa ramadhan adalah puasa dibulan Allah yaitu muharram “ lebih-lebih
dihari asyyuro’ ( tanggal 10
) dimana rasulullah saw bersabda “ Siyami yauma asyuro’ ahtasibu alallaahi
anyukaffirassanatallati qabla ; puasa dibulan assyuro’ saya berharap kepada
Allah swt menghapus dosa-dosa satu tahun sebelumnya.
Oleh karena itu rasulullah saw sangat bersemangat untuk melakukannya,
lebih-lebih pada tanggal 10 muharram ( hari assyuro’) sebagaimana sahabat Ibnu
Abbas mengatakan “ La ra’atunabiyyi saw
yataharrasi anyyaumi faddhalahu ala ghairihi illa haazal yaum ( yaumu assyuro’
); saya tidak pernah melihat nabi yang beliau lebih mengutamakan dari pada
hari-hari laiinya kecuali hari ini ( hari assyuro’ ).
Adapun tingkatan puasa yang sangat
dianjurkan sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Zauji yaitu ada tiga tingkatan : tgl 9,10 dan 11,
tgl 9 dan 10 atau tgl 10 dan 11, serta tgl 10. Namun yang lebih utama dan
afdhal adalah tanggal 9 dan 10 atau tanggal 10 dan 11, sebagaimana sabda rasulullah dalam sebuah
hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya “
bersaumlah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”
Kemudian pristiwa-pristiwa lainnya yang terjadi pada tanggal 10 muharram
diantaranya adalah Allah menerima taubatnya Nabi Adam As, Nabi Musa As bersama
para pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir'aun dan para
pengikutnya yang ingin membunuhnya, serta masih banyak peristiwa lainnya yang
terjadi pada tanggal 10 muharram.
Demikianlah kajian singkat tentang keutamaan-keutamaan bulan muharram,
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya, dan kaum mukminin pada
umumnya, amiin...amiin yaa rabbal aalamiin !
***