Jumat, 31 Mei 2013

FUNGSI SHOLAT BAGI ORANG BERIMAN

Oleh  : Syam Alfikr

Dalam struktur bangunan ajaran Islam, shalat disebut sebagai tiangnya agama, dimana ia ( shalat ) sangat menentukan tegak atau tidaknya sendi-sendi islam, sehingga dalam sebuah hadist Rasulullah Saw bersabda yang artinya " Shalat itu adalah tiangnya agama, barang siapa yang menegakkannya berarti dia telah mengokohkan tiang agama dan barang siapa yang meninggalkannya berarti dia telah merobohkan tiang agama ". Disebut sebagai tiangnya agama karena shalat merupakan suatu penopang dari kokohnya sendi-sendi agama yang lain seperti puasa, zakat, serta haji. Apabila tiangnya atau penopang ini tidak kuat untuk menyangganya, maka dapat dipastikan bangunan islam itu lambat laun akan runtuh. Sehingga dalam sebuah hadist Rasulullah Saw dikatakan bahwa amal yang paling pertama kali dihisab kelak dihari kiamat adalah shalat, apabila shalat seorang hamba itu baik maka untuk amal-amal lainnya agak ringan perhitungannya, dan sebaliknya apabila nilai shalatnya jelek maka untuk perhitungan amal-amal lainnya akan lebih susah. Oleh karena itu shalat juga dapat dikatakan sebagai barometer daripada amal-amal yang lain.

Didalam bahasa arab, shalat itu sendiri bermakna do'a yang didalamnya meliputi unsur-unsur gerak, pujian, serta penghambaan kepada Allah yang dalam perspectif pandangan hidup seorang muslim shalat ini merupakan tugas hidup, bukan tujuan. Sebagaimana halnya ibadah lain, shalat mempunyai aspek bentuk yang dapat diliat dengan mata kepala, dan aspek esensi yang merupakan makna sebenarnya dari ibadat, tersembunyi didalamnya yang dalam tataran teori merupakan bentuk aktifitas ibadah sebagai faktor pembentuk tingkah laku karena dilaksanakan secara kontineu, dengan frekuensi yang tinggi serta dilaksanakan menurut sistem atau tata cara yang telah ditentukan. Sebaliknya pada tataran praktik, sebagaimana juga dengan ibadah lain, bisa saja shalat yang kita lakukan tidak bernilai apa-apa, karena dikerjakan sekedar untuk menggugurkan kewajiban, dalam arti shalat dikerjakan tidak sesuai dengan sistem ( tidak sesuai dengan aturan atau ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam syari'at islam ). Terhadap yang demikian itu Allah swt dalam Al-Qur'an mengancam mereka dengan neraka wail, yakni bagi mereka yang shalatnya tidak sistematik.

Pada orang-orang tertentu, shalat masih dirasakan sebagai suatu kewajiban yang memberatkan, sehingga untuk melaksanakannya masih terasa berat dan sering dikerjakan secara terpaksa, malas-malasan, dan bahkan melalaikannya, inilah orang-orang yang diancam oleh Allah dengan neraka wail bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya. Pengertian lalai disini mencakup pengertian yang cukup luas, yaitu tidak khusyuk, tidak tumakninah, tidak tepat bacaannya, waktu shalat sering diakhirkan, dan lain sebagainya. Selanjutnya pada orang lain, mungkin shalat ini sudah dirasakan sebagai suatu keharusan, dan bahkan merupakan suatu kebutuhan, dan bagi orang yang sudah mencapai maqam tertentu shalat ini merupakan suatu kenikmatan yang luar biasa. Adapun fungsi-fungsi shalat bagi seorang mukmin adalah : Shalat merupakan media komunikasi seorang hamba dengan sang khaliq, shalat merupakan sarana zikir kepada Allah Swt, shalat sebagai pembentuk prilaku seorang mukmin, shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana shalat yang kita kerjakan dan merupakan kewajiban rutinitas kita kepada Allah setiap hari dapat berfungsi seperti tersebut diatas...? simak dan baca kajian-kajian kami berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar