Minggu, 06 Oktober 2013

TUJUAN SYARI'AT PUASA PADA BULAN RAMADHAN

Oleh : Syam Al-Fikr

   Tujuan yang paling utama disyari'atkannya puasa bagi orang-orang beriman pada bulan ramadhan adalah agar mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa, hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
    Dari ayat diatas sudah sangat jelas, bahwa tujuan daripada disyari'atkannya ibadah puasa oleh Allah pada bulan ramadhan adalah agar orang-orang yang melaksanakannya dengan benar dan sesuai dengan sistem menjadi orang yang bertaqwa. Selanjutnya tentang ciri-ciri dari orang yang bertaqwa itu banyak ayat Al-Qur'an yang menjelaskannya, diantaranya dalam surat Ali-Imran 133 - 135 yang berbunyi :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135)
Dan bersegeralah kalian menuju kepada ampunan Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit-langit dan bumi, yang sudah dipersiapkan untuk orang-orang yang bertakwa (135)

(Orang-orang yang bertakwa itu adalah) orang-orang yang menginfakkan hartanya dalam keadaan senang maupun susah, yang menahan kemarahannya dan mudah memaafkan orang lain. Dan Allah itu mencintai orang-orang yang berbuat baik (134)
Dan orang-orang yang apabila memperbuat kesalahan atau menzhalimi diri mereka sendiri, mereka mengingat Allah lalu mereka meminta ampun atas dosa-dosa mereka. Dan tak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Allah. Mereka juga tidak berterus-terusan dalam perbuatan salah mereka padahal mereka mengetahui (135)
     Jika kita simak dengan cermat tentang makna dari ayat tersebut diatas sangat jelas disebutkan bahwa sebahagian dari tanda-tanda orang yang taqwa adalah mereka yang senantiasa berinfak baik dalam keadaan senang maupun susah, mampu menahan amarahnya, suka memberi maaf, senantiasa berzikir serta banyak beristighfar ketika mereka berbuat salah, senantiasa berada dalam kebenaran. Jadi  inilah sifat-sifat atau kepribadian yang diharapkan dari seorang muslim beriman setelah mereka keluar dari ramadhan, inilah sifat dan prilaku yang seharusnya tertanam dalam hati seorang ketika kita sudah keluar dari ramadhan. Akan tetapi pada kenyataannya kini sudah hampir dua bulan ramadhan berlalu, masihkah kita senang dengan Al-Qur'an, masihkah kita senang ke mesjid untuk shalat jama'ah, masihkah kita suka dengan Qiyamullail dan shalat sunnah lainnya, masihkah kita suka berinfak sebagaimana halnya pada bulan ramadhan ???, dan yang lain lagi masihkah puasa itu melekat dalam diri kita, dalam arti puasa dari mencuri, puasa dari memfitnah, puasa dari ghibah, puasa dari menipu, puasa dari korupsi, puasa dari rasa iri dan dengki, dan lain-lainnya. Jika itu semua tidak lagi kita lakukan, apakah pantas kita disebut sebagai pemenang..?? ( Baca kajian selanjutnya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar